Cerita Cinta "Secercah Kasih Yang Terpendam"
Sebut saja namanya Amr, Amr datang dari keluarga miskin bahkan bisa dibilang sangat miskin, dia dirawat oleh bibinya yang juga kekurangan. Tidak jarang Amr harus menahan lapar ketika berangkat sekolah. Namun semangatnya yang tinggi mengalahkan rasa laparnya....hari berganti hari, Amr melanjutkan sekolah ke SMP, disitulah Amr bertemu dengan suamiku, hampir tiap hari mereka berbagi makanan bersama, subhanAllah...meski demikian, bisa dibilang Amr sangat cerdas dan pekerja keras, hal ini terbukti dengan prestasi sekolah yang patut bibnya banggakan. Di SMP itu ada sekitar 12 kelas dan masing masing kelas ada sekitar 70 siswa.....diantara ratusan siswa Amr selalu menjadi juara 1, sampai sampai dia diberi kebolehan naik kelas berikutnya hanya dalam waktu 6 bulan, walhasil dalam setahun dia naik kelas 2 kali dan setiap naik kelas dia selalu menjadi TOP STUDENT!
Ketika masuk SMA, hal yang sama juga terjadi, ditengah ikhtiar dan keprihatinan yang harus dia jalani, dia masih bisa menampakkan semangat tinggi, dan akhirnya dalam setiap ujian nasional dia selalu mendapat full mark alias sertus persen! subhanAllah...bisa dibilang prestasinya tidak pernah ternoda.
Melihat prestasi yang sedemikian hebatnya tak heran kalau akhirnya dia diterima di Fakultas Kedokteran.....Hari berganti hari, bulan berganti bulan, akhirnya dia lulus dari kuliahnya yang panjang...tibalah hari bahagia, hari dimana dia ambil Sumpah Dokter. Di hari yang sama, sang bibi yang telah mengorbankan apa saja untuk mengantarkan dia hingga ke jenjang mimpi yang dia idamkan telah menunggu dengan penuh rasa bahagia dan bangga di desa.
Yah...hari itu, Amr naik bus yang mengantarkan dia pulang ke kampung halamannya. Diliputi rasa bahagia, dia duduk di sebelah bapak tua.....hari itu suasana sangat cerah dan panas, hampir hampir matahari membakar kulit bapak tua di sebelahnya. Dengan penuh kebaikan, Amr menawarkan tempat duduknya....dan akhirnya dia rela duduk di bawah terik matahari yang menembus jendela kaca...
Namun tiba tiba.
BRAKKKK!!!! bus bertabrakan!!
Hampir semua penumpang mengalami luka luka dan hanya satu orang yang menjadi korban dan meninggal...dialah AMR!!
Innalillahi wainna ilaihi rajiun.
Selesai menndegar penuturan kisah itu, hatiku menjadi pilu, takut dan juga resah...SubhanAllah...memang benar bahwa kematian tidak melihat status kita, kepandaian kita, prestasi kita, gelar kita, atau apapun juga.....Ajal telah mengundang Amr dan Allah telah menetapkan kapan, dimana, dalam keadaan apa Amr akan meninggal....
Sepertinya, pindahnya Amr ke tempat duduk bapak tua tadi adalah panggilan Allah untuk mengikuti skenario kedatangan ajal Amr...subhanAllah....dia baru saja selesai sumpah dokter, dia dalam suasana kebahagiaan yang sangat, dia dalam rangka pulang membagi kebahagiaannya dengan sang bibi yang telah mengorbankan segalanya demi pendidikannya. namun semua itu tidak bisa sedetikpun menunda kematiannya.
IBRAH:
Sungguh benar, Kematian adalah hal pasti tapi juga diragukan......maksudnya? meski semua orang di dunia ini, muslim atau non muslim, laki perempuan, kaya miskin, semua tahu dan yakin dengan pasti bahwa setiap orang diantara mereka akan meninggal suatu hari dalam waktu dan keadaan yang tidak pernah bisa di prediksikan. namun herannya, tetap saja banyak manusia (termasuk diriku) sering lupa bahwa maut mengintai kita dari arah mana saja. Kita tahu bahwa kematian adalah pasti tapi tingkah polah dan amal kita kadang tidak menunjukkan akan keyakinan yang kita miliki....itulah maksud dari ungkapanku diatas.
Kalaulah kita ingat dan persiapkan, maka kebanyakan yang manusia persiapkan adalah dunia yang dia tinggalkan dan bukan sesuatu yang akan menemani mereka di alam kubur (yakni amal sholeh). banyak yang ribut tentang tanah kuburan mereka, di negeri mana mereka ingin dikubur, untuk siapa saja harta warisannya, berapa harta yang cukup dia tinggalkan untuk anak anak dan keluarganya.... SubhanAllah...tidakkah kita ingat bahwa semua itu akan meninggalkan kita tepat saat jasad kita melebur dengan tanah!
Rosulullah SAW bersabda: seringlah mengingat penghancur kenikmatan dunia (kematian)
Yup! Rosulullah menyebut kematian sebagai the destroyer of pleasure! karena the moment we die is the moment when we can't enjoy all we have in this duniya anymore, at the same time that's the end of a chance to collect a good deeds. we can't add or reduce our good deeds, Thats it! thats all you have got.
Kalaulah ada orang yang bilang; "ah nanti aja deh kalau aku sudah tua, aku akan bertaubat, sekarang ini biarkan aku menikmati apa yang ada"
Sungguh ini adalah perkataan yang mengumandangkan genderang perang dengan Allah! kenapa? karena dengan berkata seperti itu sama halnya dia bilang: biarkan sekarang ini aku tidak mentaati hukum Allah, nanti saja kalau aku sudah tua dan dekat dengan liang kubur! siapakah kita hingga berani beraninya berperang dan melawan Allah? astaghfirullah!!
Reminder untukku dan semua yang bergetar akan sebuah nasihat
No comments:
Post a Comment